12 Februari 2009

Sekilas tentang Korea

| No comment
Data dari KBRI tentang KOREA
http://www.indonesiaseoul.org/indonesia/tentangkorea/korea.htm
diunduh pada 18 Januari 2009


Disusun oleh Muhadi
  • Tentang Korea
Info umum

Nama resmi : Republik Korea

Ibukota : Seoul

Pemerintahan : Republik

Bahasa resmi : Korea

Kepala Negara : Presiden

Kepala pemerintahan : Perdana menteri

Pengadilan tertinggi : Pengadilan agung

Mata uang : Won

Luas wilayah : 99.268 km²

Populasi : 48 juta

Presiden : Lee Myung-bak



Korea Selatan, negara di sebelah timur laut Asia yang terletak di bagian selatan Semenanjung Korea, dikenal secara resmi sebagai Republik Korea. Korea Selatan dibatasi di sebelah utara oleh Korea Utara, di sebelah timur oleh Laut Timur (Laut Jepang), di sebelah tenggara dan selatan oleh Selat Korea yang memisahkannya dari Jepang, dan di sebelah barat oleh Laut Kuning. Ibukota dan kota terbesarnya adalah Seoul.

Negara Korea didirikan pada tahun 1948 di akhir perang dunia ke-2 dan terpecah menjadi 2 bagian, di sebelah selatan diduduki oleh kekuatan Amerika (USA) dan di sebelah utara oleh Uni Soviet (USSR). Setelah Perang Korea (1950-1953), Korea Selatan berkembang dari negara miskin menjadi salah satu negera ekonomi terbesar di dunia di tahun 1990-an.

Geografi

Luas wilayah : 99.268 km² (38.328 mil²)

Garis pantai : 2.413 km (1.499 mil)

Puncak tertinggi : gunung halla, 1.950 m (6.398 ft)

Korea Selatan menempati sebelah selatan dari semenanjung Korea, dimana membentang sekitar 1.000 km ke arah selatan dari timur laut Cina. Total luas wilayah Korea Selatan adalah 99.268 km persegi, termasuk sekitar 3.000 pulau. Korea Selatan adalah negara pegunungan. Dataran rendah, utamanya terletak di barat dan tenggara, hanya seluas 30 persen dari total wilayahnya. Korea Selatan dapat dibagi menjadi 3 bagian utama: bagian timur yang berupa barisan pegunungan tinggi dan wilayah pantai yang sempit; bagian barat yang berupa wilayah pantai yang luas, lembah sungai dan bukit yang berombak; dan wilayah selatan, dimana pegunungan yang meliuk-liuk dan lembah di bagian barat yang kontras dengan lembah sungai Nakdong yang luas di tenggara.

Halla-san, sebuah gunung mati yang membentuk Pulau Jeju, adalah puncak tertinggi di Korea Selatan dengan ketinggian 1.950 m di atas permukaan laut. Pulau Jeju terletak sekitar 100 km sebelah selatan pantai Korea Selatan. Pulau Jeju adalah pulau terbesar di Korea Selatan, dengan luas wilayah 1.845 km persegi.

Barisan Taebaek membentuk sistem pegunungan utama Korea Selatan yang membentang dalam arah utara-selatan sejajar dengan pantai timur. Empat barisan pegunungan yang lain bercabang dari Barisan Taebaek, termasuk Barisan Sobaek, sistem pegunungan terbesar kedua di Korea Selatan. Barisan Sobaek bercabang ke arah barat daya dari Barisan Taebaek, membagi bagian selatan Korea Selatan. Puncak tertinggi dari daratan Korea Selatan adalah Jiri-san (1.915 m), yang menjulang di bagian selatan Barisan Sobaek. Barisan Pegunungan dari daratan Korea Selatan terbentuk melalui lekukan geologi, yang berkebalikan dengan Gunung Halla-san. Daratan Korea Selatan tidak mempunyai aktivitas vulkanik dan gempa bumi jarang sekali.

Iklim

Korea Selatan mempunyai iklim sedang, dengan 4 musim yang berbeda. Musim dingin berhawa dingin dan berangin, dan turun salju di semua tempat kecuali wilayah paling selatan. Musim panas berhawa panas, lembab dan berhujan. Cuaca di Korea Selatan dipengaruhi oleh Benua Asia dan laut yang mengelilinginya. Angin musim Asia membawa udara dingin dari Arktik di musim dingin dan udara panas dan lembab dari Laut Cina Selatan di musim panas.

Di Seoul kisaran temperatur rata-rata Januari adalah -7º hingga 1º C dan kisaran temperatur rata-rata Juli adalah 22º hingga 29º C. Temperatur musim dingin lebih tinggi di sepanjang pantai selatan dan cukup rendah di bagian dalam pegunungan.

Curah Hujan rata-rata tahunan di Seoul adalah 1.370 mm dan di Busan adalah 1.470 mm. Hujan terjadi sepanjang bulan di musim panas (Juni - September). Pantai selatan tertiup taifun di akhir musim panas yang membawa angin yang kencang dan hujan yang lebat.

Flora dan Fauna

Mixed deciduous and coniferous forests cover about three-quarters of the land. Most of the country’s old-growth forests were cleared over many centuries for use as firewood and building materials, but they have rebounded since the 1970s as the result of intensive reforestation efforts. The country’s few remaining old-growth forests are protected in nature reserves.

Protected areas make up about 4 percent of South Korea and include more than a dozen national parks. One of the world’s most interesting wildlife sanctuaries has developed in the Demilitarized Zone (DMZ), a border zone that has separated South Korea and North Korea since 1953. The uninhabited zone, about 4 km (about 2.5 mi) wide for most of its length, has become a haven for many kinds of wildlife, particularly migrating birds.

Principal species of trees in South Korea include pine, acacia, maple, elm, poplar, fir, and aspen. Bamboo, laurel, and evergreen oak are found in the mild southern coastal areas. Fruit trees include apple, pear, and persimmon. Woody, evergreen shrubs such as azaleas and rhododendrons are found throughout the peninsula. Another shrub, rose of Sharon, is a hardy species of hibiscus that blooms continually from July through October. It is the national flower of South Korea, where it is known as mugunghwa (Korean for “eternal flower”).

Large mammals such as tigers, bears, and lynx were once abundant throughout the Korea Peninsula but have virtually disappeared due to human settlement, loss of forest habitat, and overhunting. The Siberian tiger has not been sighted in the wild in South Korea since the 1920s; the Asiatic black bear can still be found in some remote mountain areas. Several species of deer are indigenous to the peninsula, including the roe deer, water deer, and Siberian musk deer. The musk deer, which has been overhunted for its musk glands, is legally protected as a threatened species. Smaller mammals indigenous to the peninsula include the wild boar, red fox, badger, rabbit, squirrel, and chipmunk.

Many species of birds inhabit South Korea. The crested lark and several types of woodpecker are found only on the Korea Peninsula. The black-billed magpie is the national bird and commonly sighted. Other common birds include the jay, sparrow, robin, cuckoo, dove, pheasant, snowy egret, sea hawk, and seagull. The country is located on the migratory routes of birds such as geese, ducks, and swans that summer in northern China and Siberia and winter in warm southern climates. Most of these birds stop in South Korea on their way to or from more southern destinations, but the red-crowned crane (also known as the Siberian crane) winters in South Korea’s rice-paddy fields and grassy tidal flats from November or December through March. (Some of these birds also winter in China.) The crane is classified as endangered and is strictly protected.

  • Pemerintahan

Korea Selatan diperintah di bawah 6 konstitusi, diadopsi pada tahun 1948, 1960, 1962, 1972, 1980 dan 1988. Setiap konstitusi mengartikan Republik Korea Selatan yang baru. Jadi, pemerintahan di bawah konstitusi 1988 dikenal sebagai Republik ke-6. Konstitusi yang paling baru disahkan oleh referendum Oktober 1987 dan berlaku pada tanggal Februari 1988

A. Eksekutif

Kekuasaan eksekutif dipegang oleh seorang presiden yang dipilih langsung melalui pemilihan yang tidak dapat diperpanjang selama 5 tahun. Presiden bertanggung jawab dalam menentukan semua kebijakan penting pemerintahan. Presiden melakukan fungsi eksekutif melalui kabinet yang dinamakan Dewan Negara. Perdana menteri adalah pembantu eksekutif utama presiden. Presiden menunjuk perdana menteri dengan persetujuan legislatif atau Majelis Nasional. Presiden mengepalai Dewan Negara dan menunjuk anggotanya dengan rekomendasi dari perdana menteri. Dewan ini harus terdiri dari minimal 15 dan tidak lebih dari 30 menteri pemerintahan, termasuk perdana menteri. Perdana menteri dan anggota Dewan Negara mempunyai hak untuk membimbing menteri administratif, membuat kebijakan utama nasional dan menyuarakan pendapat di rapat Majelis Nasional.

Konstitusi 1988 menentukan batasan pada kekuasaan presiden. Pada waktu krisis nasional, presiden dimungkinkan mengambil tindakan darurat seperti kebijakan perang, tetapi tindakan tertentu harus disetujui oleh legislatif. Presiden tidak dimungkinkan membubarkan legislatif atau mencabut hukum dasar.

B. Legislatif

Kekuasaan legislatif dipegang oleh dewan tunggal yaitu Majelis Nasional. Anggota majelis dipilih melalui sistem dual-ballot dimana pemilih memberikan dua pilihan: satu untuk calon khusus dan satu untuk partai dibawah perwakilan proporsional. SIstem ini diperkenalkan dalam pemilihan legislatif 2004 untuk refleksi keakuratan dari pilihan partai. Di bawah perwakilan proporsional, anggota dipilih dari daftar partai yang proporsional terhadap seluruh pilihan. Semua anggota menjabat selama 4 tahun.

C. Pengadilan

Pengadilan tertinggi di Korea Selatan adalah Supreme Court (Pengadilan Agung), yang terdiri dari 14 Jaksa (termasuk kepala jaksa). Di bawah Pengadilan Agung adalah 5 pengadilan tinggi yang berlokasi di Kwangju, Busan, Daegu, Daejeon dan Seoul. Pengadilan wilayah, terletak di kota-kota besar, mempunyai hak hukum atas kasus sipil dan kriminal pertama. Korea Selatan juga mempunyai Pengadilan konstitusi dimana mengkaji hukum konstitusi (bila diminta oleh pengadilan), hal tentang impeachment dan pembubaran partai politik.

D. Pemerintah Daerah

Untuk tujuan administrasi daerah, Korea Selatan dibagi ke dalam 9 propinsi dan 7 kota dengan status setara propinsi. Kesembilan propinsi tersebut adalah Gyeonggi, Gangwon, Chungcheong Utara dan Selatan, Gyeongsang Utara dan Selatan Jeolla Utara dan Selatan serta Jeju. Ketujuh kota tersebut adalah Incheon, Kwangju, Busan, Daegu, Daejeon, Seoul dan Ulsan. Gubernur propinsi dan walikota dipilih oleh penduduk setiap 4 tahun sekali.

E. Partai Politik

Partai politik utama di Korea Selatan adalah Partai Uri, Partai Nasional Agung, Partai Buruh Demokrasi dan Partai Demokrasi Milenium. Di akhir 2003, Partai Demokrasi Milenium terpecah dan membentuk Partai Uri Liberal. Partai ini memperoleh mayoritas yang kecil di pemilihan legislatif April 2004. Partai Nasional Agung yang konservatif dan Partai Demokrasi Milenium yang moderat membentuk oposisi politik. Sayap kiri Partai Buruh Demokrasi yang bersekutu dengan persatuan buruh mewakili kepentingan tenaga kerja.

F. Pertahanan

Presiden adalah komandan angkatan bersenjata. Di tahun 2003 kekuatan total militer yang aktif adalah 687.700 yang terdiri dari angkatan darat, 560 ribu angkatan laut 63 ribu dan angkatan udara 64.700. Kekuatan total cadangan sekitar 4.5 juta. Kira-kira 37 ribu tentara Amerika juga berpangkalan di negara ini.

  • Sejarah

Tujuan utama pemerintahan pertama Korea Selatan adalah untuk menekan kelompok sayap kiri, sebagian dari mereka berdiri secara independent, namun sebagian lainnya didukung oleh pemerintahan komunis Korea Utara. Amerika serikat memberikan perhatian pada aktivitas pergerakan sayap kiri dan kemungkinan invasi yang dilakukan oleh Korea Utara.

Namun demikian, situasi keamanan masih sangat tegang di kawasan semenanjung Korea. Pemimpin Korea utara, Kim Il Sung, mencoba untuk menyatukan dua Korea dibawah kekuasaan komunis. Pada bulan Juni 1950, ia melancarkan invasi militer ke Korea Selatan yang memicu pecahnya perang Korea. Amerika serikat dengan segera yang mendapatkan ijin dari dewan keamanan PBB untuk membantu mempertahankan dan mengerahkan pasukan Amerika ke medan perang. Perang korea merupakan salah satu perang yang paling banyak memakan korban jiwa dan menyebabkan kehancuran yang besar di abad ke-20. Sekitar 4 juta warga Korea terbunuh selama perang Korea.

Selama pecahnya perang, presiden Korea Selatan Rhee memerintah dengan hukum perang dan ia menggunakan kekuasaannya untuk menekan legislatif untuk mengamandemen konstitusi agar dirinya terpilih dalam pemilu presiden. Rhee akhirnya terpilih sebagai presiden untuk ke-2 kalinya pada tahun 1952.

Pada bulan Juli 1953, gencatan senjata ditandatangani oleh PBB, Korea Utara dan Cina untuk mengakhiri perang Korea, sementara Korea Selatan menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut. Tanpa adanya perjanjian resmi, pada kenyataannya Korea selatan dan Korea Utara tetap dalam keadaan berperang. Mereka berbagi perbatasan yang dikenal sebagai DMZ (zona non militer) yang masih menjadi sebuah benteng pemisah dan dijaga ketat di kedua sisinya. Dengan persetujuan pemerintah Korea Selatan, tentara Amerika masih dipertahankan keberadaannya di Negara tersebut.

Korea sangat lamban dalam pemulihan perang setelah berakhirnya perang Korea. Pemerintahan Rhee gagal membuat kemajuan yang signifikan dalam bidang ekonomi walaupun mendapat banyak bantuan dari Amerika serikat. Ia dengan mudah memenangi pemilu presiden pada 1956 dan 1960, namun kecurangan dalam pemilu 1960 memicu aksi protes nasional yang berakhir pada pengunduran diri Rhee sebagai presiden pada 27 April 1960. pemerintahan moderat John M. Chang yang melanjutkan pemerintahan Rhee, menerapkan kebebasan dan reformasi di segala bidang, namun perkembangan ekonomi masih lamban. Para pemimpin militer, yang mengkhawatirkan ketidakstabilan yang tumbuh dan kewaspadaan pergerakan pelajar terhadap perbincangan dengan Korea Utara, menumbangkan pemerintahan yang sah pada tanggal 16 Mei 1961.

  • Penduduk
Populasi

Korea memiliki jumlah populasi penduduk sebanyak 48,422,644 (data tahun 2005). Kepadatan penduduknya adalah sekitar 493 jiwa per kilometer persegi, merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Mayoritas populasi penduduk korea tinggal di bagian selatan dan timur.

Populasi penduduk korea terus menurun tiap tahunnya dari angka pertambahan penduduk 3% lebih pada tahun 1950 menjadi 0.38% pada tahun 2005. Urbanisasi di Korea meningkat pesat sejak tahun 1960, migrasi dari desa ke daerah perkotaan menjadikan sekitar 80% populasi penduduk Korea saat ini digolongkan sebagai penduduk urban.

Pemisahan semenanjung korea, pada tahun 1948, membuat lebih dari 4 juta orang dari Korea Utara melintas perbatasan menuju Korea Selatan. Peningkatan populasi ini selanjutnya diimbangin dengan emigrasi penduduk Korea, terutama ke Jepang atau Amerika Serikat dalam kurun waktu 40 tahun. Namun sejalan dengan perkembangan ekonomi dan kemajuan iklim politik di Korea Selatan pada permulaan dan pertengahan tahun 1990-an menyebabkan laju emigrasi penduduk Korea menurun, penurunan ini terutama terjadi pada akhir tahun 1980-an. Banyak penduduk Korea yang sudah beremigrasi memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan.

Suku

Korea Selatan seperti halnya Korea Utara merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki etnis penduduk yang homogen. Hampir seluruh penduduknya merupakan bangsa etnis Korea. Penduduk Korea adalah keturunan bangsa Neolithic yang bermigrasi ke semenanjung Korea dari timur laut kepulauan Asia, termasuk daerah Siberia sekitar tahun 5.000 sebelum masehi. Pendatang baru ini menggantikan budaya Paleolithic yang telah terlebih dahulu masuk ke Korea selama sekitar 40.000 tahun.

Masyarakat keturunan Cina merupakan kelompok minoritas di Korea. Populasi penduduk Korea juga terdiri dari para pendatang dari negara-negara asing, meliputi para pekerja dan pengusaha dari wilayah selatan dan tenggara Asia, diplomat asing dan masyarakat professional dari berbagai negara di dunia.

Bahasa

Bahasa nasional Korea adalah bahasa Korea, jenis bahasa yang yang tidak dapat dikategorikan ke dalam kelompok bahasa apapun, walaupun seringkali dimasukkan ke dalam keluarga bahasa Altic. Tata bahasa Korea hampir sama seperti bahasa Jepang. Karena sejarah panjang hubungan dengan Cina, banyak perbendaharaan katanya memiliki kosakata bahasa Cina. Bahasa Korea ditulis dalam huruf Hanggul, yang pertama kali diperkenalkan tahun 1446 pada masa pemerintahan Raja Sejong dari dinasti Choson (1392-1910).

Bahasa Korea tidak memiliki huruf sendiri sampai diciptakannya Hanggul. Sebelumnya. Bahasa Korea ditulis dalam huruf Cina yang dimodifikasi. Huruf gambar Cina atau karakter, merepresentasikan kata atau arti daripada sebuah pengucapan. Karena dikembangkan dari bahasa yang berbeda, huruf ini tidak mencerminkan bunyi atau tata bahasa Korea. Dengan alasan tersebutlah, raja Sejong membuat sebuah komisi yang bertugas untuk menciptakan Hanggul, tulisan yang terdiri dari simbol-simbol bunyi yang merepresentasikan secara akurat pengucapan bahasa Korea.

Walaupun agak rumit, Hanggul mudah dipelajari, seperti keinginan raja Sejong untuk memperbanyak jumlah tulisan Korea dalam sekolah-sekolah di Korea. Huruf Cina masih merupakan tulisan yang digemari dan bergengsi pada pendidikan kelas atas sampai abad ke-20, ketika Hanggul diperkenalkan dan digunakan secara luas sebagai simbol dan identitas bangsa Korea. Dewasa ini, tulisan Korea seringkali menggabungkan tulisan Hanggul dan beberapa karakter Cina.

Agama

Agama Budha dan Kristen merupakan dua agama terbesar di Korea Selatan. Namun demikian, banyak warga Korea Selatan yang tidak memiliki agama dan pada prakteknya lebih sering menggabungkan system kepercayaan di dalam kehidupan mereka. Menyebabkan, perbedaan agama yang satu dengan yang lainnya menjadi samar.

Confusianisme, lebih merupakan filosofi moral ketimbang sebuah agama, dalam berbagai hal lebih terkemuka dalam kebudayaan Korea daripada berbagai agama yang ada. Confusianisme diperkenalkan pertama kali di Cina 2000 tahun yang lalu. Banyak ajarannya menggabungkan kehidupan sosial dan moral bangsa Korea. Confusianisme memberikan bukti dalam prakteknya, seperti memberikan prioritas utama dalam pendidikan dan menghormati yang lebih tua, dan juga upacara adat untuk mengenang nenek moyang.

Ajaran Mahayana dari agama Budha diperkenalkan dari India melalui Cina pada abad ke-4. Kerajaan-kerajaan di Korea menjadikan agama Budha sebagai agama resmi pada permulaan tahun 500 sampai 1392, ketika dinasti Choson mulai memperkenalkan Neo-Confusianisme sebagai ideology bangsa dan mulai mengucilkan agama Budha. Saat penganut Budha menyebar di berbagai daerah di Korea, dan banyak terdapat biara dan candi Budha. Penganut Budha Son, yang menitikberatkan pada meditasi, berasal dari Cina yang dikenal sebagai penganut Budha Chan, dan pada akhirnya berpindah dari Korea ke Jepang, yang lebih dikenal sebagai penganut Budha Zen.

Taoism lebih dikenal To-gyo di Korea, merupakan filosofi mistis yang juga diperkenalkan dari cina bersamaan dengan ajaran Budha. Banyak prinsipnya sama dengan kebudayaan Korea seperti menitikberatkan keselarasan dengan alam, kesederhanaan, kemurnian, dan keabadian.

Korea secara resmi tertutup untuk kalangan misionaris sampai tahun 1882, walaupun pengetahuan akan agama Kristen sudah dikenal sebelumnya. Keanggotaan di dalam persatuan Kristen sangat berkembang sejak tahun 1950-an, dan saat ini Korea adalah negara dengan penganut Kristen terbesar di asia timur. Sekitar tiga perempat penganut Kristen Korea adalah protestan, sementara sisanya adalah penganut Katolik Roma.

Ratusan agama baru dapat ditemukan di Korea. Hampir semua agama baru ini adalah sinkretik, yang berarti menggabungkan berbagai sistem kepercayaan yang berbeda. Salah satu yang terkenal adalah gereja persatuan, didirikan tahun 1954 oleh Sun Myung Moon. Salah satu agama baru yang tertua adalah Ch’ŏndogyo (mengajarkan jalan kesenangan), didirikan tahun 1860. agama ini menggabungkan elemen ajaran Confusianisme, Budha, Kristen, Daoisisme dan Shamanisme.

Shamanisme Korea berakar pada kebudayaan kuno wilayah timur laut Asia. Kepercayaan ini merupakan sistem kepercayaan masyarakat kuno yang merupakan hal penting dalam warisan kebudayaan Korea. Didasari oleh kepercayaan animisme, Shamanisme menitikberatkan pada ritual atau upacara ramalan oleh penganut kepercayaan (Mudang), yang kebanyakan adalah wanita. Walaupun Shamanisme bukan merupakan agama, banyak masyarakat Korea yang berkonsultasi dengan penganut Shamanisme ketika merasakan kesedihan atau kesusahan. Selain itu, aturan Shamanisme yang mempercayai bahwa setiap objek di alam memiliki arwah dan jiwa masih dipercaya luas di Korea selatan.

  • Budaya

Secara historis, Korea sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Cina dan merupakan perantara masuknya kebudayaan Cina ke Jepang. Korea mengadopsi banyak kesenian Cina yang dipadukan dengan inovasi sehingga membuat kebudayaan Korea berbeda. Selama beberapa abad, karya logam, seni pahat, lukisan, dan keramik tumbuh subur di seluruh semenanjung Korea. Ajaran Budha memberikan salah satu sumbangan yang signifikan dalam bidang seni. Confusianisme, menitikberatkan akan pentingnya karya sastra, kaligrafi, serta lukisan.

Masyarakat Korea mulai memasukkan budaya barat setelah Korea membuka dirinya pada dunia barat pada akhir tahun 1800-an. Selama pemerintahan kolonial Jepang (1910-1945), tradisi kebudayaan lokal sangat dikucilkan. Walaupun demikian, masyarakat Korea tetap berusaha untuk melestarikan kebudayaan mereka. Masyarakat Korea memberikan apresiasi yang tinggi pada warisan kebudayaan mereka. Pemerintah memberikan dukungan terhadap kesenian tradisional dan juga kesenian modern, dengan memberikan dana dan program pendidikan dan juga menjadi sponsor bagi kompetisi pameran nasional setiap tahunnya.

Musik dan Tarian

Korea Selatan kaya akan lagu tradisional, nyanyian Shaman, mitos, legenda, dan cerita rakyat. Nyanyian tradisional masyarakat Korea sangat banyak dan beraneka ragam. Meliputi nyanyian untuk upacara adat, bekerja, serta lagu tentang kehidupan keseharian. Arirang adalah salah satu lagu tradisional masyarakat korea yang terkenal yang memiliki banyak variasi.

Syair atau narasi, lagu tradisional diiringi dengan lantunan musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik perkusi, seperti drum, simbal, gong dan oboe. Salah satu jenis lagu tradisional adalah p’ansori, adalah narasi panjang yang berlangsung dalam beberapa episode dan dapat dilanjutkan dalam beberapa jam. Diiringi oleh oleh lantunan suara drum yang berbentuk seperti jam pasir, p’ansori adalah gabungan antara berbicara dan bernyanyi.

Musik ritual Shaman mengiringi lagu yang dinyanyikan untuk mencapai alam bawah sadar di dalam shaman (mudang), gambaran spiritual yang dianggap sebagai sarana untuk hidup bersama roh-roh. Upacara mudang terdiri dari tarian, musik, serta kostum yang berwarna-warni.

Musik dan tarian resmi dimainkan pertama kali di istana kerajaan semasa kerajaan Shilla dan dinasti penerusnya melanjutkan tradisi ini. Sekarang berbagai macam paguyuban memainkan musik dan tarian istana. Jenis lagu termasuk Kagok, lagu dengan syair yang panjang, Kasa, lagu narasi yang pelan, dan Sijo, puisi sijo yang dibawakan dengan nyanyian.


Literatur


Karya sastra Korea dapat diklasifikasikan secara kronologis ke dalam periode klasik dan modern. Karya sastra klasik menggabungkan hikayat tradisional dan prinsip-prinsip agama dan filosofi Budha, Confucianisme, dan Daoisme. Para pria terpelajar kelas atas mengembangkan karya sastra klasik peninggalan masa lampau sampai berakhirnya masa pemerintahan dinasti Choson pada tahun 1910. Mereka menulisnya dalam tulisan Cina. Tulisan Korea, Hanggul, yang diperkenalkan pada tahun 1446 tidak dapat diterima secara luas sebagai sebuah kesusastraan sampai abad ke-20. Diterimanya Hanggul di dalam kelas-kelas, telah mengembangkan karya sastra korea selama periode modern.

Theater

Seoul Arts Center adalah pusat pementasan kesenian nasional dan rumah bagi 5 perusahaan: National Opera, National Ballet, National Chorus, Seoul Performing Arts Company dan Korean Symphony Orchestra. Pusat kesenian ini memiliki 5 fasilitas: ruangan musik dan kaligrafi (keduanya dibuka tahun 1988), galeri seni dan perpustakaan seni (1990) dan rumah opera (1993).

Museum

Beberapa museum berlokasi di Seoul. Museum Nasional, didirikan di Seoul pada tahun 1945, memiliki koleksi arkeologi korea, kebudayaan dan benda seni kuno. Cabang Museum Nasional berada di 8 kota besar. Seoul juga merupakan tempat bagi National Museum of Modern Art, the National Folklore Museum dan the War Memorial Museum

Arsitektur

Arsitektur Korea memasukkan unsur filosofi budaya timur yang menekankan keharmonnisan dengan alam dan alam semesta. Seni arsitektur jenis ini dipercaya dapat memupuk keharmonisan unsur sosial dan politik. Arsitektur kuil mengikuti bentuk yang dibawa dari Cina. Salah satu kuil Budha yang terkenal di Korea adalah Pulguksa, dibangun pada abad ke-8 semasa pemerintahan kerajaan Shilla, yang secara resmi mengadopsi kepercayaan Budha pada abad ke-6.

Tiga buah istana kerajaan yang masih ada saat ini di Korea adalah peninggalan dinasti Choson yang berlokasi di Seoul, ibukota dinasti Choson. Istana Changdeok, pertama kali dibangun tahun 1405, adalah istana yang paling lestari dan merupakan peninggalan bersejarah di dunia. Istana-istana di Korea mengikuti bentuk arsitektur Cina. Di bangun dari bahan kayu, dengan fondasi dan ubin dari batu dan di tutupi oleh atap yang memanjang dari bagian utama membentuk atap yang besar. Bagian bawah atap dihiasi dengan lukisan warna-warni dengan desain yang rumit.

Sumber utama: KBRI di Korea Selatan(Seoul)

Tags :

Tidak ada komentar: