Nama panggilan tersebut diharapkan akan dapat menggambarkan kebanggaan diri dan citra Korea Selatan menuju suatu negara yang kuat di ruang angkasa. Nama itu harus mudah diucapkan dan diingat. Seluruh rakyat Korea Selatan dapat ikutserta pada kompetisi itu melalui website kampanye peluncuran satelit, www.kslv.or.kr,
KSLV adalah roket peluncur satelit yang dikembangkan Korea Selatan bersama dengan Rusia, sejak tahun 2002 hingga tahun 2009. Biaya pengembangannya adalah sebesar 502 milyar 500 juta won. Tujuan proyek ini adalah pengembangan, peluncuran dan pengoperasian satelit ilmiah Korea nomor 2, secara mandiri. KSLV adalah singkatan dari Korea Space Launch Vehicle, atau roket peluncur satelit Korea. KSLV merupakan perbaikan model dari roket peluncur satelit Angara(안가라) yang sedang dikembangkan oleh Perusahaan Khrunichev(흐후니체프) Rusia sebagai roket generasi penerus. Roket bagian bawah KSLV menggunakan bahan bakar cair sedangkan bagian atas menggunakan bahan bakar padat. Tim Rusia sedang melakukan desain dan membuat bagian bawah KSLV dan bagian atas sedang dirakit oleh tim Korea Selatan dengan bantuan konsultasi dari Rusia, berlandaskan pengalaman Korea untuk mengembangkan teknologi peluru kendali bahan bakar padat selama ini. Roket bagian bawah KSLV dapat mencapai ketinggian 40 sampai 70 kilometer dari permukaan bumi, di mana terdapat resistensi atmosfir yang tinggi, sehingga akan mudah mengontrol KSLV dengan daya dorong kuat. Sementara itu, roket bagian atas digunakan untuk mengorbitkan satelit.
Roket tahap pertama, yakni KSLV-1 adalah roket peluncur satelit bertingkat dua, dapat mengorbitkan satelit seberat 100 kilogram setinggi 300 sampai 1.500 kilometer dari permukaan bumi, dalam bentuk kurva. Mesin roket bagian bawah yang sedang dirakit oleh Rusia menggunaan bahan bakar cair dengan daya dorong 170 ton, sementara mesin roket untuk bagian atas diisi bahan bakar padat untuk memperoleh daya dorong 7 ton. Berat KSLV-1 adalah 140 ton, dengan panjang 33 meter dan radius 2,9 meter.
Korea Selatan telah memiliki teknologi swasembada untuk membuat satelit dan sedang mengembangkan teknologi pembuatan roket peluncur satelit atas hubungan kerjasama dengan Rusia. Selain itu, Korea Selatan sedang memberikan sentuhan terakhir bagi pembangunan Pusat Ruang Angkasa di pulau Naro, Kapubaten Go Heung, Provinsi Cheolla Selatan, termasuk menara peluncur dan ruangan pengontrol satelit. Roket bagian bawah, yakni GTV, Ground Test Vehicle yang telah dipasok dari Rusia pada bulan Agustus lalu untuk disambung dengan bagian atas, sedang melalui berbagai uji coba pendahuluan. GTV bukan roket peluncur satelit, melainkan instalasi penelitian untuk meneliti proses penyambungan antara bagian bawah dengan bagian atas dan kondisi menara peluncuran satelit. Apabila pembangunan Pusat Ruang Angkasa Naro dan uji coba GTV telah selesai, maka semua persiapan untuk meluncurkan satelit Korea, dapat dikatakan sempurna. Korea Selatan merencanakan meluncurkan satelit Korea setelah triwulan ke-2 tahun 2009.
Nama panggilan yang berhasil memperoleh juara pertama dalam sayembara pengumpulan nama tersebut, dapat dipakai secara resmi untuk nama KSLV-1. Panitia akan mengumumkan hasil sayembara itu pada tanggal 16 April melalui website kampanye peluncuran satelit, setelah mengumpulkan nama-nama yang masuk mulai tanggal 23 Pebruari sampai akhir bulan Maret mendatang. Satu orang juara pertama akan menerima hadiah menteri pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi Korea, berupa uang tunai 3 juta won, dua orang juara ke-dua dan 3 orang juara harapan, masing-masing menerima hadiah uang tunai, 1 juta won dan 300 ribu won. Selain itu, 100 orang peserta pada sayembara itu akan menerima kenang-kenangan. Departemen Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea Selatan mengatakan, menjelang peluncuran KSLV-1 yang akan membuka ufuk baru ruang angkasa Korea Selatan, pihaknya akan menyelenggarakan sayembara pengumpulan nama panggilan KSLV-1 untuk menjunjung tinggi semangat petualangan ilmiah dan harapan seluruh rakyat Korea Selatan. Betapa senangnya dapat mengorbitkan satelit yang nama panggilan resminya diberikan oleh seseorang?
sumber: http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_science_detail.htm?no=4739¤t_page=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar