Menurut juru bicara Departemen Unifikasi Korea Selatan, hari Jumat, ancaman militer terhadap pesawat penerbangan sipil tersebut, tetap melanggar peraturan internasional bahkan menjadi suatu aksi brutal.
Dikatakan, pihaknya sedang mengadakan konsultasi langsung dengan maskapai penerbangan sipil Korea Selatan untuk melindungi keamanan termasuk kemungkinan perubahan jalur penerbangan sipil internasional.
Sebelumnya, Komite Unifikasi Perdamaian Tanah Air Korea Utara mengatakan, Korea Utara tidak dapat menjamin keamanan pesawat penerbangan sipil Korea yang melintasi teritorial udara Korea Utara, selama berlangsungnya latihan militer gabungan Korea Selatan-Amerika Serikat tahunan, ‘Key Resolve’ mulai tanggal 9 sampai 20 Maret ini.
Sementara itu, seluruh angkatan bersenjata Korea Selatan kini terus mengamati gerak gerik pasuka Korea Utara sehubungan dengan ancaman terhadap pesawat penerbangan sipil Korea Selatan.
sumber: http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_detail.htm?No=17483
Tidak ada komentar:
Posting Komentar