03 Maret 2009

Kekerasan terhadap Pengawas Pemilu Ancam Partisipasi Masyarakat

| No comment
JAKARTA--MI: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan kekerasan terhadap sejumlah pengawas pemilu (Panwaslu) sebagai masalah yang sangat serius. Ini dikhawatirkan mengurangi partisipasi masyarakat karena ketakutan.

"Panwaslu yang diberi ototritas pengawasan diperlakukan seperti itu, apalagi masyarakat yang posisinya lebih lemah. Masyarakat yang mau jadi saksi, tiba-tiba bisa berbalik kanan apabila mendapat ancaman atau kekerasan," kata Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini di Jakarta, Senin (2/3).

Kasus kekerasan terhadap Panwaslu, menurut Hidayat, akan mengurangi kemauan masyarakat

melaporkan apa yang ia temukan terkait dugaan pelanggaran pemilu. "Karena itu kasus kekerasann itu harus ditempatkan secara serius. Memang secara umum tidak terancam. Tapi, dilihat dari persoalannya ini sangat serius. Itu justru menyulitkan kami mendorong masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan," tegasnya.

Bawaslu, ujar Hidayat, telah mencatat sejumlah kekerasan terhadap Panwaslu. Kekerasan tersebut antara lain pembunuhan pengawas di Kabupaten Simalungun (Sumatra Utara), intimidasi terhadap anggota Panwas Kota Pekanbaru dengan cara dikejar-kejar sehingga mereka tidak bisa berkantor dengan tenang, Panwas Kabupaten Wonosobo diancam karena melakukan upaya proses pengadilan terhadap pelaku pelanggara pemilu, Panwas Kabupaten Nias Selatan digugat di Pengadilan Negeri (PN) karena melaporkan peserta pemilu ke KPU daerah dan kepolisian.

Hal yang sama juga terjadi pada Panwas Provinsi Gorontalo yang dikriminalisasi pihak caleg hingga panwas tersebut dipenjarakan, Panwas di Kabupaten Alor terganggu menjalankan tugasnya karena perlengkapan inventarisasi kantor ditarik pihak pemerintah daerah (pemda) setempat.

Hidayat mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian, kejaksaan, Komisi Nasional (Komnas) Hak Azasi Manusia (HAM), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Panwaslu sebagai warga Negara berhak mendapat pengamanan. Panwas kecamatan itu ujung tombak. Apa yang menimpa kepada kami akan berdampak pada hasrat masyarakat untuk

melapor," ujarnya. (KN/OL-03)
sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/03/03/63246/3/1/Kekerasan_terhadap_Pengawas_Pemilu_Ancam_Partisipasi_Masyarakat
Tags :

Tidak ada komentar: