Menurut sumber berita militer Korea Selatan, rencana pembangunan pusat pengontrolan pertahanan rudal balistik tersebut telah diaktifkan sejak tahun 2006 lalu dengan menelan biaya sekitar 300 milyar won.
Pada waktu biasa, pusat pengontrolan itu akan mendeteksi dan mengawasi semua fasilitas rudal Korea Utara serta mengevaluasi tingkat ancamannya.
Namun, pada saat darurat akan bertugas sebagai sistem penghadang terhadap rudal yang diluncurkan Korea Utara .
Seiring dengan itu, pihak militer Korea Selatan juga akan menyediakan radar peringatan dini yang dapat menjangkau jarak pengintaian dari 400 sampai 1000 kilometer serta berfungsi untuk memberikan informasi secara dini kepada pusat pengontrolan pertahanan tersebut.
sumber: http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_detail.htm?No=17331
Tidak ada komentar:
Posting Komentar