28 Februari 2009

Kampanye Hadirkan Efek Positif untuk Pertumbuhan Ekonomi

| No comment
JAKARTA--MI: Kegiatan kampanye dalam Pemilu 2009, baik Legislatif maupun Presiden diprediksi akan menggairahkan aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terbantu dan meningkat 1,08%.

Demikian opini Peneliti Lembaga Peneliti Ekonomi Makro Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Teguh Dartanto di Jakarta, Jumat (27/2). Pengeluaran pemilu saja sebesar Rp 30 triliun, selain itu akan memberi efek domino untuk membangkitkan dampak tidak langsung dalam perekonomian sebesar Rp28 tiliun.

Jadi, kegiatan percetakan kertas suara, spanduk, pamflet, dan bendera tidak hanya akan mendorong peningkatan aktivitas di sektor-sektor tersebut, tetapi juga meningkatkan sektor lain yang berkaitan.

Contohnya sektor telekomunasi 7,7%, transportasi 5%, sektor percetakan kertas 9,4%, industri pakaian jadi 3,4%, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran diprediksi meningkat 2%.

Sedangkan model kampanye langsung turun ke bawah, seperti pembagian sembako, kaus dan pengobatan gratis akan menghasilkan multiplier effect yang tinggi terhadap perekonomian.

Metode analisa yang dipakai dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan pada hasil simulasi model input-output 2000. Oleh karenanya, dengan perputaran dana sebesar itu, menggambarkan mahalnya proses demokrasi.

"Kita berharap saja, dana tersebut tidak percuma dan tanpa menghasilkan sebuah konsolidasi demokrasi ke arah yang lebih baik," kata Direktur Eksekutif Freedom Institute Luthfie Asauqanie di Ciloto, Jawa Barat.

"Belum ada platform politik yang benar-benar untuk menkonsolidasikan demokrasi, baik dari para kandidat capres maupun caleg. Yang terjadi hanyalah sebuah persaingan terbuka tanpa ada batasan," tukasnya. (*/OL-03)
sumber: www.mediaindonesia.com
Tags :

Tidak ada komentar: