31 Desember 2008

Bahan Obat Anti Kanker Hati

| No comment
Bahan Obat Anti Kanker Hati
2008-12-18

Tim riset Korea Selatan baru-baru ini berhasil mengembangkan TSAHC, yakni bahan obat asal alami yang dapat mengontrol protein TM4SF5, unsur utama penyebab dan penjangkit hepatitis ke organ lain. Menurut tim riset, dalam proses penelitian selama ini, pihaknya berhasil menegaskan keberadaan protein TM4SF5 yang berlebihan dari pasien pengidap hepatitis Korea, yakni sekitar 77 persen. Dengan kata lain, bahan itu dapat mengontrol protein TM4SF5, sebagai obat manjur untuk menyembuhkan penyakit kanker hati.

Kanker hati
Pada umumnya, kanker hati bermunculan pada pengidap hepatitis dalam bentuk tumor yang jahat, dan dapat dibedakan berdasarkan organ yang diserang. Hepatitis terdiri dari sel kanker hati dan sel kanker empedu. Kanker hati merupakan salah satu penyebab mayoritas bagi kematian orang Korea. 3 penyebab utama kematian orang Korea adalah penyakit kanker, penyakit urat nadi atau pembuluh otak dan penyakit jantung, yaitu mencapai 48.3 persen dari jumlah kematian orang Korea. Angka rasio kematian akibat kanker di Korea Selatan tercatat 137.5 orang per 100 ribu orang, termasuk penyakit kanker paru-paru 29.1 orang, penyakit kanker hati 22.7 orang, dan penyakit kanker perut, 21.5 orang.

Bahan material cadangan obat asal alami (TSAHC)

Bahan obat kanker ini diambil dari material alami untuk memproduksi obat yang baru. TSAHC, bahan obat yang dikembangkan baru-baru ini mempunyai 2 kemudahan, yakni kemudahan untuk memperoleh bahannya secara besar-besaran, karena terdapat di pohon mengduku atau mulberri di Korea yang dapat menurunkan biaya pengembangan obat baru. Ditambah lagi, sama sekali tidak ada efek sampingan. Sementara itu, pasien kanker hati tidak usah khawatir akan gejala buruk antara lain, kekurangan berat badan secara drastis dan kehilangan rambut dalam proses pengobatan.

Pengontrolan TSAHC terhadap TM4SF5

TM4SF5 adalah protein yang menjadi unsur utama dalam menimbulkan dan menjangkitkan kanker hati. TSAHC, salah satu bahan obat asal alami, dapat mengontrol TM4SF5, melalui pencegahan timbulnya tumor yang negatif, dan memblokir menjangkitnya kanker ke organ lain. TSAHC dikembangkan oleh tim gabungan dari profesor Park Ki Hoon, jurusan Kimia Genetik Engineering Lingkungan Alam, Universitas Kyongsang dan profesor Lee Jong Won, dari Fakultas Kedokteran, Universitas Nasional Seoul. Menurut tim peneliti tersebut, dalam proses pengembangan bahan obat baru itu, pihaknya berhasil menegaskan kemujarabannya untuk menyembuhkan kanker hati dalam eksperimen terhadap tikus tanpa menemukan unsur-unsur yang beracun. Dalam proses tersebut, tim riset menyuntikkan TM4SF5 sel kanker pada tikus untuk menimbulkan kanker hati, setelah itu memasukkan TSAHC untuk menegaskan efek TSAHC yang dapat mencegah timbulnya tumor atau mencegah menjangkitnya ke organ lain. Namun demikian, keberhasilan itu bukan berarti menyelesaikan proses pengembangan obat kanker hati tahap terakhir, karena masih ada beberapa proses yang harus dilaksanakan sampai tahap perolehan obat yang sempurna. Tetapi, keberhasilan tim riset tersebut, merupakan suatu kenyataan untuk membuka ufuk baru bagi pengembangan obat anti kanker hati yang mujarab. Hasil riset itu telah dimuat dalam edisi internet Hepatology bulan Desember tahun 2008, salah satu jurnal ilmiah internasional terkemuka dan TSAHC telah memperoleh 2 hak patent Amerika Serikat dan hak patent Korea Selatan.

Pengobatan kanker hati
Proses pengobatan kanker hati dapat dikatakan proses yang paling sulit di antara proses pengobatan kanker lainnya. Sebelum proses untuk memperoleh obat tahap terakhir, obat anti kanker harus diikuti uji coba yang ketat di laboratorium oleh instansi-instansi berwenang untuk menegaskan dan mencegah unsur-unsur negatif termasuk efek sampingan, dan eksperimen terhadap tubuh manusia. Tim riset gabungan Korea Selatan tersebut meyakinkan keberhasilan mereka untuk mengembangkan obat anti kanker hati yang mujarab. Sementara itu, dunia kedokteran Korea Selatan sedang menunggu-nunggu obat anti kanker hati dengan harga relatif murah, karena proses produksi obat anti kanker ‘Taxol’ salah satu obat anti kanker hati terkenal sekarang ini, sangat rumit, dan ditambah lagi harganya cukup mahal, yakni 1 milyar won lebih untuk 1 kilogram. Tetapi, obat anti kanker hepatitis, TSAHC dapat diproduksi dengan harga yang dapat bersaing, seperti halnya biaya produksi obat-obatan umum lainnya, karena bahannya terdapat pada pohon mengkudu atau mulberri.




sumber:
http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_science_detail.htm?no=3701&current_page=
Tags :

Tidak ada komentar: